Melalui sub-merek N kinerjanya, Hyundai telah mengungkapkan visi listriknya untuk motorsport, sekaligus menunjukkan komitmennya terhadap masa depan teknologi nol-emisi. RN22e adalah bagian dari konsep “rolling lab” Hyundai, yang dirancang untuk menunjukkan tujuan dan ambisi Hyundai dalam perjalanannya menuju masa depan listrik, dan untuk lebih mengembangkan dan memverifikasi teknologi yang dapat ditransfer lebih lanjut ke model N lainnya.
Dibangun di atas Platform Modular Listrik-Global (E-GMP), RN22e ditenagai oleh dua motor listrik, satu di depan dan satu lagi di belakang, dengan angka daya gabungan 576 tenaga kuda dan torsi 740 Nm. kecepatan tertinggi “lebih dari 250 km/jam”. Kapasitas baterai dinilai pada 77,4 kW, dengan kemampuan pengisian ulang 800V yang sama dengan Ioniq 6.
Dua motor listrik RN22e memberikan kemampuan penggerak semua roda, bersama dengan cengkeraman yang sangat baik dan akselerasi yang luar biasa. Selain itu, kemampuan penggerak semua roda dari RN22e juga memungkinkan distribusi torsi yang dioptimalkan, dengan mode penggerak yang berbeda yang memungkinkan pengemudi untuk memilih berapa banyak daya yang dikirim ke gandar depan dan belakang.
Untuk lebih meningkatkan kemampuan on-track, RN22e juga dilengkapi dengan electronic limited slip differential (e-LSD), atau “Corner Carving Differential”, seperti yang didefinisikan oleh Hyundai. E-LSD ini mampu melakukan vectoring torsi, memungkinkan tenaga dikirim ke roda dengan cengkeraman paling besar. Rem juga telah ditingkatkan untuk menangani kemampuan RN22e, dengan cakram 400mm dan kaliper empat piston dipasang sebagai standar.
Dengan bentuk RN22e yang sangat didasarkan pada Ioniq 6, Hyundai telah mampu memanfaatkan fitur aerodinamis Ioniq 6 sambil mencapai desain dengan posisi yang lebar dan stabil. Bersama-sama, ini memungkinkan desain yang efisien secara aerodinamis sekaligus memenuhi persyaratan pendinginan yang diminta oleh mobil yang ditujukan untuk olahraga motor.
Sementara RN22e masih merupakan mobil konsep untuk saat ini, tidak ada kabar apakah Hyundai akan memasukkannya ke dalam produksi dalam waktu dekat. Namun, ini tetap menjadi contoh menarik tentang apa yang dapat dilakukan pada mobil produksi reguler untuk membuatnya siap menghadapi kerasnya motorsport.
